Pada tanggal 7 Desember 1954 beberapa tokoh Islam mendirikan suatu yayasan yang diberi nama Yayasan Masjid Istiqlal. Tujuan daripada yayasan tersebut adalah mendirikan sebuah masjid Agung dengan nama Masjid Istiqlal yang berlokasi di Jakarta.
Kata ini dipakai sebagai rasa syukur kaum muslimin terhadap Allah SWT, yang telah menganugerahkan kemerdekaan setelah mengalami penjajahan dengan masa yang cukup panjang. Pembangunan masjid ini juga merupakan simbol dari peran kaum muslimin dalam mempertahankan Republik tercinta ini. Masjid Istiqlal merupakan Masjid terbesar, bukan hanya di Indonesia tapi juga di Asia Tenggara.
Masjid ini didirikan pada tahun 1961 dan selesai pada tahun 1978. pembangunan masjid memerlukan waktu sekitar 17 tahun, berawal pada masa Presiden Soekarno dan diresmikan pengunaanya pada masa Presiden Soeharto. Pada tahun 1955 diadakan sayembara untuk memperoleh sebuah rencana untuk menggambar masjid Istiqlal. Peserta sayembara yang terdaftar ada 30 orang dan hanya 27 peserta yang memenuhi persyaratan lomba. Singkat cerita, terpilihlah arsitek F. Silaban sebagai pemenangnya. Setelah mempelajari literatur tentang masjid dan berkonsultasi dengan para ulama, maka F.Sialaban memulai pekerjaannya.
Jadilah sebuah masjid yang megah sebagaimana kita saksikan sekarang. Masjid dengan luas tanah 9,5 hektar ini terdiri dari banguan masjid, taman, halaman parkir, kolam air mancur serta sungai yang mengelilinginya. Bangunan masjid ini terdiri dari gedung utama, gedung pendahuluan, teras raksasa, menara dan lantai dasar.
Gedung induknya sendiri terdiri dari lantai utama yang berfungsi untuk salat berkapasitas 16.000 orang. Gedung ini memiliki 12 pilar besar sebagai simbol tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pilar-pilar tersebut menyangga sebuah kubah raksasa yang memiliki garis tengah 45 m. Angka tersebutmerupakan simbol tahun kemerdekaan RI.
Pada kubah tersebut tertulis Ayat Kursi dan Surat Al-Ikhlas yang diawali dengan basmalah. Terlihat pula pada dinding bagian depan masjid tulisan kaligrafi, disebelah kanan lafadz Allah dan sebelah kiri lafadz Muhammad. Sedangkan bagian tengah sendiri, agak keatas kaligrafi bertuliskan lafadz “La illaha IllaLLah” yang berarti tiada tuhan selain Allah. Tauhid. Di sudut sebelah tenggara terdapat bedug raksasa yang berfungsi sebagai alat pertanda waktu shalat.
Bedug merupakan salah satu ciri ke-Islaman Indonesia dimana hanya terdapat di masjid-masjid Indonesia. Bedug ini terbuat dari kayu meranti dari Kalimantan Timur yang konon berumur 300 tahun. Garis tengah/ diameter depan adalah 2 meter sedangkan diameter belakang adalah 1,71 meter. Sementara panjang keseluruhan adalah 3 meter dengan berat total 2,3 ton. Kulit pada bedug adalah kulit sapi. Dibutuhkan 2 lembar kulit sapi dari 2 ekor sapi dewasa. Bagian depan adalah kulit sapi jantan sedangkan bagian belakang adalah kulit sapi betina. Untuk menempelkan kulit ini dibutuhkan 90 paku yang terbuat dari kayu Sonokeling yang pembuatannya membutuhkan waktu 60 hari di Jepara Jawa Tengah.
Lebih lanjut, dinegara-negara yang mayoritas penduduknya muslim, biasanya terdapat masjid dengan teras yang sangat luas. Untuk Istiqlal sendiri terasnya mencapai 19.800 m2 yang dapat menampung sekitar 50 ribu jama’ah. Uniknya teras ini tidak paralel dengan bangunan induk yang menghadap ke kiblat melainkan mengarah ke Monumen Nasional. (Monas). Hal ini menunjukkan, bahwa Masjid Istiqlal sebagai masjid nasional memiliki kaitan yang sangat erat dengan sejarah bangsa Indonesia.
Dua bangunan itu dimaksudkan sebagai sebuah simbol dari peran kaum muslimin berjuang menegakkan kemerdekaan Republik Indonesia. Lebih lanjut, karena bangunan masjid teras ini tidak mengarah ke kiblat, maka diadakan petunjuk arah kiblat bagi jama’ah shalat.
Sekarang, masjid ini semarak dengan berbagai aktivitas umat muslim dan organisasi Islam di dalamnya. Ada MUI, Dewan Masjid Asia dan Lautan Teduh, Dewan Masjid Indonesia, Pusat Perpustakaan Islam Indonesia, LPTQ dan BP 4 Pusat. Bahkan di atas lahan di sekeliling masjid Istiqlal, sebagian dipergunakan untuk kegiatan ekonomi, warung makan, cinderamata, dan terutama setiap hari Jum’at ramai dipenuhi pedagang dan pembeli sehabis menunaikan shalat Jum’at, yang dikenal dengan pasar Jum’atan. “rencananya juga akan dibangun sekolah terpadu hingga universitas untuk jangka panjangnya” ungkap Humas Masjid ini, H.M Sahlan. Hingga saat ini sudah berjalan sekolah Madrasah hingga Aliyyah yang sudah berjalan setahun ini, ungkapnya. Walhasil semoga umat Islam semakin giat melaksanakan salat lima waktu dan ibadah lainnya. Amin.[mz]